Rabu, 11 November 2015

Konfigurasi DHCP NAT pada Mikrotik

Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya : Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router. MikroTik RouterOS™, merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Didesain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada Standard komputer PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource PC yang memadai.  
Topology jaringan Mikrotik:

Dari topologi di atas, mikrotik router digunakan untuk koneksi dari jaringan LAN (10.10.2.0/24) ke jaringan ISP. Pada koneksi kabelnya, untuk ke ISP gunakan Eth5 dan untuk ke jaringan LAN gunakan Eth3. Untuk setting mikrotik router, dari Eth2.

Setting Mikrotik untuk interkoneksi LAN dan ISP
1.    Setting untuk LAN pada Eth3 -> setting juga sebagai DHCP Server shg client LAN akan mendapat IP dinamis dari mikrotik Router.
a.       Hubungkan PC ke mikrotik router menggunakan kabel UTP ke Eth2.
b.    Setting PC sbg DHCP client untuk mendapatkan IP dari mikrotik Router dan pastikan mendapat IP.
c.       Buka aplikasi Winbox. Klik Run.

 Connect To:menggunakan mac address dari
mikrotik.


Login : admin
Password :
Connect muncul tampilan berikut.



d.      Pilih bagian Interface dan akan muncul sebagai berikut:


e.      Double click ether3-slave-local dan lakukan setting sebagai berikut:


Setelah itu klik Apply dan OK.
f.        Setting IP address pada Eth3
Pilih IP | Addresses dan setting sebagai berikut:


 IP telah selesai dikonfigurasi pada eth3
g.       Setting Eth3 sebagai DHCP Server
Pilih IP | DHCP Server, klik bagian DHCP Setup dan untuk DHCP Server Interface arahkan ke ether3-LAN dan klik Next.



Masukkan NetID yang akan digunakan oleh client di jaringan LAN, dalam hal ini adalah 10.10.2.0/24


Pilih IP untuk Gateway, akan diarahkan ke 10.10.2.1


Untuk range IP yang akan diberikan ke client, akan dibuat range defaultnya dari 10.10.2.2 – 10.10.2.254


DNS Server arahkan ke 10.10.2.1
       Lease Time biarkan default.




Pastikan sudah terbentuk untuk DHCP Server.

2.       Setting untuk ISP pada Eth5 -> setting sebagai DHCP client untuk mendapat IP dari Cisco Router (10.10.2.0/24)
a.       Pilih bagian Interface dan akan muncul sebagai berikut:

b.      Double click bagian ether5-slave-local dan lakukan setting sebagai berikut:


Setelah itu klik Apply dan OK.

c.       Pilih dari menu : IP | DHCP Client untuk menjadikan Eth5 sebagai DHCP Client dari ISP.
Pada bagian Interface pilih ether5-WAN, dan pastikan mendapat IP dari ISP.


3.       Tes koneksi (sebelum ada NAT)
a.       Lakukan ping dari PC Client ke :
·           IP Gateway mikrotik (10.10.2.1)
·           IP Eth5 : 200.200.200.233 (ini tergantung dari masing-masing kelompok)
·           Router PCR : 172.16.30.1

Hasil Ping sebelum NAT:




4.       Setting NAT pada Eth5
a.       Pilih IP | Firewall dan atur chain pada srcnat (source nat) dan berikan pada interface ether5-WAN.


 
Pilih masquerade, kemudian Apply dan OK.

5.       Tes koneksi (setelah ada NAT)
a.       Lakukan ping dari PC Client ke :
·           IP Gateway mikrotik (10.10.2.1)
·           IP Eth5 : 200.200.200.233 (ini tergantung dari masing-masing kelompok)
·           Router PCR : 172.16.30.1
.       www.google.com
.       pcr.ac.id
Hasil Ping setelah NAT
 Konfigurasi DHCP NAT selesai. Semoga Bermanfaat...
 

 

Senin, 09 November 2015

Konfigurasi VOIP menggunakan ASTERISK dan X-LITE

VoIP adalah teknik untuk bertelepon di atas jaringan Internet. Teknologi yang di kembangkan memungkinkan untuk membangun sentral telepon sendiri hingga pesawat teleponnya. Teknologi VoIP menjadi dasar dari Next Generation Network (NGN) maupun jaringan selular 4G yang di gunakan oleh operator telekomunikasi masa datang. Pada praktikum ini kita menggunakan aplikasi Asterisk pada di OS linux sebagai server dan X-lite pada di OS Windows sebagai client.
                Asterisk adalah software IP PBX untuk membuat sistem layanan komunikasi telepon melalui internet atau biasa disebut VoIP (Voice over Internet Protocol). Asterisk adalah software Open Source yang berjalan di linux. Asterisk juga memungkinkan komunikasi antar pengguna telepon regular dengan telepon berbasis sip (sip phones). Asterisk juga sudah dilengkapi banyak fitur baik standard yaitu seperti: Caller ID, Voice Mail, Conference, dan lain-lain.

LANGKAH KONFIGURASI ASTERISK PADA UBUNTU
1)     Install paket asterisk dengan cara menggunakan perintah: 
#apt-get install asterisk 

#etc/init.d/asterisk restart



2)     Masuk ke direktori asterisk dengan mengetik perintah:
#cd /etc/asterisk/
3)     Lakukan konfigurasi pada sip.conf:
#nano sip.conf
Setelah muncul isi dari file “sip.conf” maka tambahkanlah dibaris paling bawah dengan perintah dibawah untuk membuat akun sebagai client –nya .
4)      Lakukan konfigurasi untuk extension.conf:
#nano extension.conf  


5. Lakukan restart pada asterisk
#etc/init.d/asterisk restart


LANGKAH DOWNLOAD DAN KONFIGURASI X-LITE PADA CLIENT
1) Software X-LITE diinternet
2) Berikut proses download dan install. Tunggunhingga proses selesai


PENGETESAN MENELPON DARI CLIENT KE SERVER
1) Tampilan awal X-LITE sebelum dilakukan proses penelfonan. keadaan masih offline.
 2) Proses penyetingan Ip, User ID, Account dan lain-lain.
 3) Proses penelfonan. Status berubah menjadi Available. Berarti konfigurasi Voip telah berhasil.
 Semoga Bermanfaat... :)
  


Rabu, 21 Oktober 2015

Membuat Hostpot Menggunakan Mikrotik

Router Mikrotik merupakan router yang memiliki fitur lengkap. salah satu fitur yang cukup popular dan banyak digunakan dari router mikrotik itu sendiri adalah Hostpot.
Sekarang kita mulai dengan konfigurasi dasar hostpot mikrotik.
1. Masuk kedalam mikrotik terlebih dahulu, kemudian pastikan ada wlannya.
2. Tentukan interface yang akan dibuat hostpot. Karena kita akan membuat hostpot via wifi maka pilih interface wlan. Disini saya asumsikan menggunakan wlan2. Aktifkan wlan2 dan gunakan AP Bridge, iisikan SSID dengan nama Hostpot anda.
3. Beri IP address interface wlan2, misalnya 10.10.2.1/24
melalui winbox, masuk ke menu IP --> address
4. Sekarang kita mulai membuat hostpot untuk wlan 2. Untuk lebih mudahnya kita menggukan wizard hostpot setup. Masuk ke menu IP-->Hostpot-->Hostpot setup
5. Pilih Hostpot Interface : wlan2-->klik Next
6. selanjutnya mengisikan IP address darri wlan2 dan centang Masuerade Network. klik next.
7. Menentukan range IP address yang akan diberikan ke user misalnya 10.10.2.2-10.10.2.254. jadi user akan diberikan IP secara otomatis ole DHCP server antara range IP terrsebut.
8. Memilih SSL certificate. Pilih none saja. klik next
9. IP Address untuk SMTP server kosongkan saja. klik Next
10. Masukkan alamat DNS server. isikan saja dengan DNS server nya google: 8.8.8.8 dan 8.8.4.4. klik next

11. Masukkan nama DNS untuk local hostpot server. Jika diisi nantinya akan menggantikan alamat IP dari wlan 2 sebagai url halaman login. jika tidak diisi maka url halaman login akan menggunakan IP address dari wlan 2. kosongkan saja, klik next
12. Konfigurasi sukses
13. Hostpot sudah berhasil dibuat. silahkan coba koneksikan pc anda ke hostpot tsb.
14. Silahkan coba login dengan username: admin dan password: kosong
15. jika berhasil login berarti hostpot berhasil.
16. untuk mengedit dan menambahkan user silahkan masuk ke menu IP-->Hostpot-->klik tab users
17. Ini adalah tampilan jika ada host yang terhubung.
Dari tampilan diatas dapat diketahui bahwa ada 2 host yang terhubung dengan hostpot yang telahh dibuat. Adapun IP hostpot yang terhubung dengan hostpot adalah:
host1: 10.10.2.253
host2: 10.10.2.254
berarti sudah diketahui bahwa konfigurasi yang telah diklakukan berhasil.
Semoga bermanfaat... 









Sabtu, 03 Oktober 2015

Menginstall dan Konfigurasi SSL

Apa itu SSL (Secured Socket Layer)??
     SSL (Secured Socket Layer) adalah sebuah teknologi enkripsi (persandian) yang dikembangkan oleh Netscape pada tahun 1994 untuk mengamankan HTTP (menjaga pengiriman data antara web server (situs) dengan pengunjungnya. Ada beberapa versi SSL, versi 2 dan versi 3, tetapi versi 3 paling banyak digunakan saat ini. Saat kita mengakses situs yang terenkripsi SSL kita bisa merasa lebih aman dalam mengirimkan data sensitif ke situs tersebut.

   Apabila Anda mempunyai situs misalnya untuk bisnis online, untuk mengaktifkan SSL pada situs tersebut, anda perlu memasang sertifikat SSL yang sesuai dengan server dan situs anda. Saat seorang pengunjung mengakses situs yang terenksripsi SSL biasanya bisa dilihat dari indikator/ikon gembok pada browser atau juga alamat situs yang diakses diindikasikan dengan warna hijau pada baris alamat browser. Setelah SSL terpasang, anda bisa mengakses situs anda secara aman dengan mengganti URL yang sebelumnya misalnya www.riantoteta.com menjadi https://www.riantoteta.com.

 1. Menginstall SSL
2. Tunggu hingga proses installasi selesai
3. Mengaktifkan Module SSL
4. Restart Apache2 untuk Enable SSL
5. Membuat direktori SSL
6. Memasukkan Key dan Sertifikat
7. Isikan Negara, Institusi, Domain sebagai Key dan Sertifikat
8. Buka Root Previlage
9. Masukkan yang didalam tanda merah untuk melengkapi konfigurasi SSL
10. Meng-Enable-kan Default SSL
11. Merestart Apache2 untuk mengesave konfigurasi
12. Konfigurasi SSL selesai. Kemudian masukkan domain pada browser yang tersedia. Akan muncul tampilan seperti dibawah ini.
Dari tampilan diatas bisa kita lihat bahwa domainnya sudah menggunakan SSL yaitu ditandai dengan adanya https. Selanjutnya klik I Understand The Riks untuk mengambil file certifikat.
13. masukkan file sertifikatnya dengan cara meng-klik Add Exception
 14. Setelah Add Exception muncul tampilan seperti dibawah ini, kemudian klik Confirm Security Exception
15. Setelah diklik Confirm Security Exception barulah muncul web yang telah kita buat...
Konfigurasi SSL berhasil. Semoga Bermanfaat....